Rabu, 12 Maret 2025 | 11:28 WIB

Pembangkit Geotermal Kamojang Pelopor Pemanfaatan Sumber Energi Berkelanjutan

foto

www.transaktualonline.com

Kabupaten Bandung trans aktual online -Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang di kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin 10 Pebruari 2025, PLTP ini beroperasi kali pertama sejak tahun 1983 atau 42 tahun yang lalu

Pengembangan sumber energi panas' bumi Kamojang di kecamatan ibun, kabupaten Bandung Jawa Barat, menjadi bagian penting dari perjalanan pemanfaatan energi berkelanjutan di tanah air.

Di lapangan Kamojang ini terdapat pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) kamojang. pembangkit geotermal pertama di Indonesia ini tetap aktif sampai sekarang meskipun sudah beroperasi selama 42 tahun, melampaui usia rata-rata pembangkit listrik pada umumnya yakni 30 tahun.bahkan, kegiatan eksplorasi panas' bumi dikawasan Kamojang sesungguhnya sudah dilakukan hampir satu abad yang lalu, tepatnya sejak 1926. Saat itu pemerintah kolonial Belanda mendatangkan para insinyur dan peneliti dari negeri kincir angin untuk mengebor sejumlah sumur panas bumi di Kamojang.

Kegiatan sumur panas bumi oleh pemerintah Hindia Belanda terhenti pada tahun 1928.meski begitu, jejak sumur panas bumi peninggalan Belanda masih utuh hingga kini dan menjadi lokasi wisata yang dikelola balai besar konservasi sumber daya alam (BBKSDA). lokasi sumur yang berada di ketinggian 1,500 meter di atas permukaan laut (mdpl)dan dikelilingi hamparan hutan pinus, menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto. Uap geotermal Kamojang juga di percaya memiliki khasiat untuk mengobati beberapa penyakit.

Tidak hanya itu, salah satu sumur peninggalan Belanda ada yang diberi nama unik, yaitu kawah kereta api,kawah ini sampai sekarang masih aktif kegiatan eksplorasi di kamojang yang di tinggalkan Belanda, baru di lanjutkan kembali setelah pemerintahan RI memberikan hak eksplorasi kepada Pertamina di area Kamojang pada tahun 1971. bersamaan dengan itu, di lakukan pula kerjasama ekplorasi geotermal antara pemerintah Indonesia dengan Selandia Baru pada tahun 1978, pengeboran sumur oleh Pertamina sukses menghasilkan uap panas bumi yang mampu memenuhi unsur keekonomian menggerakkan turbin.

Seperti diketahui bahwa cara kerja sistem pembangkit listrik panas bumi adalah memanfaatkan tenaga uap panas bumi untuk memutar turbin. Turbin ini kemudian memutar generator sehingga menghasilkan listrik. pltp unit 1 dengan kapasitas 30 megawatt (MW) mulai beroperasi pada tahun 1983. Setelah itu pengembangan PLTP Kamojang pun terus berlanjut hingga unit 5 yang mulai beroperasi pada 2015.

Saat ini PT Pertamina geotermal energi TBK (PGE) sebagai bagian dari sub holding power & new renewable energi PT Pertamina, bertanggung jawab mengoperasikan PLTP Kamojang unit 4 dan 5 dengan kapasitas masing masing 60 MW dan 35 MW, sedangkan PLTP Kamojang 1,2 dan 3 dengan kapasitas total 140 MW berada di bawah kendali Sub holding PLN, yaitu PT Indonesia power. Total kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di area Kamojang mencapai 235 megawatt (MW) atau setara dengan pengurangan emisi CO2 1,2 juta ton pertahun dari kapasitas tersebut. Area Kamojang ini setidaknya menyuplai asupan listrik ke 260 ribu rumah listrik dari PLTP Kamojang terhubung dengan sistem interkoneksi kelistrikan Jawa, Madura, Bali (Jamali) demikian liputan yang didapat Wartawan transaktualonline.

(Aan Ansyory/transaktualonline.com)